Media Nusantara || BOJONEGORO , - Kembali terjadi tindakan pelecehan seksual terhadap anak. Perbuatan bejat dilakukan BS (35) warga Kabup...
Media Nusantara || BOJONEGORO, - Kembali terjadi tindakan pelecehan seksual terhadap anak. Perbuatan bejat dilakukan BS (35) warga Kabupaten Bojonegoro ini, hingga membuat korban hamil 8 bulan.
Dia tega menyetubuhi anak kandungnya sendiri Melati (nama samaran korban) disetubuhi ayahnya, saat dirinya tertidur lelap di kamar tidurnya.
Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono mengungkapkan, aksi bejat ini, semula diketahui pihak sekolah.
Karena mendapati perubahan perilaku dan fisik korban. Berdasarkan kecurigaan tersebut langsung melakukan pengecekan terhadap korban.
“Pihak sekolah kemudian melakukan pengecekan terhadap korban dan pada saat itu didapati korban dalam keadaan hamil,” ungkap AKP Bayu, Senin (24/11/2025).
Selanjutnya, Usai mengetahui kondisi korban, pihak sekolah langsung memberitahu keluarga korban, yakni Kakek dan Nenek korban. Korban akhirnya juga mengakui jika telah disetubuhi oleh ayahnya sendiri, pada bulan Maret dan April 2025 lalu.
“Korban mengaku ke kakeknya, jika telah disetubuhi ayahnya sebanyak dua kali,” lanjut AKP Bayu.
Setelah mengetahui hal tersebut, nenek korban mengantar korban untuk periksa ke bidan desa setempat. Dan diketahui, usia kandungan korban sudah delapan bulan. Selanjutnya, pihak keluarga melaporkan kejadian ini, ke Polres Bojonegoro.
“Tak lama setelah mendapat laporan, pelaku langsung kami amankan. Dan saat ini sudah mendekam di tahanan Polres Bojonegoro," terangnya.
Mantan Kanit Jatanras Polres Bandar Lampung ini menambahkan, akibat perbuatannya, pelaku dapat dikenakan sangkaan Pasal 81 ayat (1), (2), (3) Juncto Pasal 76D dan/ atau Pasal 82 ayat (1), (2) Juncto Pasal 76E Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang RI No. 1 tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang Undang, dengan ancaman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun.


COMMENTS